Ulasan Teks Eksplanasi
- Pengertian
Teks eksplanasi adalah suatu teks yang berisi tentang sebuah peristiwa yang terjadi, mengapa dan bagaimana suatu peristiwa itu terjadi. Teks eksplanasi dapat merupakan fenomena alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan lainnya. Suatu peristiwa baik peristiwa alam ataupun sosial yang terjadi selalu mempunyai hubungan sebab akibat dan proses. Teks eksplanasi menjelaskan sebuah peristiwa atau fenomena melalui tahapan-tahapan dengan membentuk pola tertentu.
- Tujuan
Memberikan penjelasan akan suatu peristiwa yang terjadi sehingga pembaca dapat memperoleh informasi.
- Ciri-ciri
1. Struktur: pernyataan umum, urutan sebab akibat, dan interpretasi.
2. Memuat informasi faktual (dimuat berdasarkan fakta).
3. Fakta yang diangkat biasanya menyertakan penjelasan ilmiah/ keilmuan.
4. Bersifat informatif dan tidak mempengaruhi pembaca untuk mempercayai opini tertentu.
5. Adanya urutan (sequence markers). Seperti pertama, kedua, ketiga, berikutnya, terakhir, dan sebagainya.
- Struktur
1. Pernyataan umum : berisi penjelasan secara umum mengenai peristiwa yang terjadi. Berperan sebagai pengantar tentang apa yang akan dibahas.
2. Penjelasan (Urutan Sebab dan Akibat) : berisi penjelasan mengenai proses terjadinya peristiwa tersebut yang disajikan secara urut atau bertahap dari awal sampai akhir. Adanya penggunaan sequence markers.
3. Interpretasi : berisi kesimpulan dari keseluruhan isi tulisan.
- Kaidah Kebahasaan
1. Memiliki sifat yang umum (generic), bukan fokus pada manusianya (non human participant).
2. Menggunakan istilah ilmiah.
3. Lebih banyak menggunakan verba material dan verba relasional (kata kerja aktif).
4. Menggunakan kalimat pasif.
5. Menggunakan konjungsi waktu dan kausal. Contoh: sehingga, sebelum, kemudian, selanjutnya, jika, maka, bila.
6. Ditulis untuk membuat justifikasi (pembenaran) untuk menerangkan bahwa topik yang ditulis memang benar nyata adanya.
- Contoh Teks Eksplanasi
Pernyataan Umum:
Longsor adalah suatu peristiwa geologi yang timbul karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya gumpalan tanah yang besar atau jatuhnya bebatuan.
Biasanya longsor terjadi karena 2 faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu.
Faktor pendorong yaitu faktor yang mempengaruhi kondisi material, sedangkan faktor pemicu yaitu faktor penyebab materi tersebut bergerak.
Meski banyak faktor yang menyebabkan terjadinya tanah longsor, tetap penyebab utamanya yaitu “gravitasi yang mempengaruhi suatu lereng yang curam”.
Urutan Sebab-Akibat:
Negara kita sering mengalami tanah longsor, kebanyakan disebabkan oleh gempa dan juga hujan deras. Gempa menyebabkan pergerakan lempeng bawah tanah sehingga tergeser.
Proses terjadinya longsor yang pertama yaitu meresapnya air hujan kedalam tanah sehingga mempengaruhi beban dalam tanah sehingga akan berada dibatas maksimal dalam mengandung air.
Kemudian perubahan tekstur tanah, saat air sudah sampai menembus ke bagian tanah yang kedap air maka tanah akan menjadi licin, sehingga terjadilah pergerakan tanah yang sangat cepat.
Permukaan tanah akhirnya mengalami pelapukan, begitu juga struktur lapisan tanah yang ada dibawahnya sampai ke dasar tanah. Inilah yang menyebabkan tanah bergerak kemudian keluar lereng dan terjadilah tanah longsor.
Simpulan/Penutup (interpretasi):
Peristiwa alam bencana longsor ini menyebabkan kerugian yang besar, mulai dari kerusakan rumah, putusnya akses kendaraan, hilangnya harta benda, dan korban jiwa.
Karena sangat jarang orang dalam kejadian tanah longsor bisa menyelamatkan diri, itu dikarenakan kecepatan tanah longsor bisa sampai 100km/jam.
Seandainya ada korban yang selamat, mungkin dia akan mengalami trauma.
Untuk itu, jika kamu mendengar suara gemuruh didekat tebing/jurang, segeralah lari menjauh ke dataran yang stabil.
- Contoh Video
Pengertian: Kalimat yang memiliki atau menghadirkan fungsi objek (o). Kalimat aktif transitif biasanya berawalan me-. Kalimat ini berupa kalimat aktif yang dapat diubah ke dalam kalimat pasif.
Contoh: Kakak memotong buah di dapur.
2. Kalimat Aktif Intransitif
Pengertian: Kalimat aktif yang tidak dilengkapi dengan objek (o). Kalimat aktif transitif tidak dapat diubah ke dalam bentuk kalimat pasif karena tidak dilengkapi dengan objek dalam pola kalimatnya.
Contoh: Joni sedang makan.
3. Kalimat Pasif
Pengertian: Kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan atau kegiatan atau perbuatan. Kalimat pasif biasanya diawali dengan di- atau ter-.
Contoh: Buku itu sedang dibaca Susi.
4. Konjungsi
Pengertian: Penghubung antar kata atau antar kalimat.
Jenis-jenis:
-Konjungsi Koordinatif : Konjungsi yang menggabungkan kata atau klausa yang berstatus sama, misalnya dan, atau, tetapi. Dalam konjungsi koordinatif, hanya menggunakan satu kata untuk menggabungkan dua kalimat yang memiliki status sama atau derajat yang setara. Contoh: dan, atau, tetapi, sedangkan, kemudian, namun, melainkan.
-Konjungsi Subordinatif : Konjungsi yang menghubungkan anak kalimat
dan induk kalimat atau menghubungkan bagian dari kalimat subordinatif.
Berbeda dengan konjungsi koordinatif, kedua klausa dalam konjungsi
subordinatif tidaklah setara. Contoh: dengan, bahwa, seolah-olah, seakan-akan, seperti, sebagaimana.
-Konjungsi Korelatif : Konjungsi yang menyatukan dua kata atau
klausa yang memiliki derajat yang sama. Kedua kalimat atau klause
tersebut saling mempengaruhi sama lain.
Contoh:
Baik...maupun...
Jangankan...pun...
Tidak hanya...tapi...
Entah...entah...
Comments
Post a Comment